Latar belakang budaya ekonomi religi politik cerpen robohnya surau kami
B. Indonesia
FitriNur201
Pertanyaan
Latar belakang budaya ekonomi religi politik cerpen robohnya surau kami
1 Jawaban
-
1. Jawaban Keane321
ROBOHNYA SURAU KAMI
Ali Akbar NavisKalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis,Tuan akan berhenti di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailahTuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklahke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Di depannyaada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi.Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sanadengansegala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun iasebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya Kakek.Sebagai penajag surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yangdipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasilpemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Idkepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenal sebagai pengasah pisau.Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya,sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolongmengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yangminta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling seringditerimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itutanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkansegala apa yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering sukamencopoti papan dinding atau lantai di malam hari.Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai gambaran yang mengesankan suatukesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat berlangsungnya. Secepat