bentuk krisis sosial
IPS
danang186
Pertanyaan
bentuk krisis sosial
1 Jawaban
-
1. Jawaban SelviaAdella1
Krisis sosial secara ringkas dapat dirumuskan sebagai berbagai bentuk penyimpangan negatif dari kontek sosial yang dapat mengancam operasi bisnis perusahaan. Terdapat tiga hal utama dari rumusan tersebut. Pertama, krisis sosial sebagai penyimpangan negatif. Masyarakat senantiasa berkembang, karenanya tidak semua perubahan itu negatif. Perubahan di masyarakat menjadi negatif manakala perubahan tersebut mengarah pada berkembangnya kekerasan dan fragmentasi sosial, pelanggaran dan diskriminasi hak-hak dasar dari warga masyarakat, serta ketertutupan dan pengucilan masyarakat. Kedua, krisis sosial sangat ditentukan dengan konteks sosial. Tidak ada krisis sosial yang sama serta dapat diperlakukan sama. Setiap krisis sosial unik. Ketiga, krisis sosial dapat mengancam operasi bisnis melalui berbagai aspek seperti tenaga kerja, pasokan bahan baku, transportasi, maupun keuangan perusahaan.
Tiga hal utama yang harus dipahami dalam mengelola krisis sosial adalah
Pemahaman bahwa banyak faktor yang berkelindan dan tidak semua dalam wilayah pengaruh perusahaan.
Pemahaman bahwa krisis sosial bersifat dinamis sehingga membutuhkan fleksibilitas dalam mengatasinya.
Pemahaman bahwa krisis sosial berpotensi menjadi peluang sosial bagi perusahaan dan membangun pondasi kerja sama maupun kolaborasi.
Kata krisis berasal dari bahasa Yunani, krisis yang memiliki pengertian sebagai “pilihan, keputusan, penilaian”, dan memang pengelolaan krisis membutuhkan ketiga hal tersebut: (a) pilihan dari berbagai alternatif yang tersedia, (b) kesediaan mengambil keputusan dengan berbagai konsekuensinya, serta (c) terus menerus menilai status krisis, pilihan-pilihan yang tersedia, dan dampak dari keputusan yang diambil.
Krisis sosial merupakan kondisi yang seringkali tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Terkait dengan hal tersebut, berikut beberapa catatan bagi perusahaan:
Pemetaan sosial adalah langkah awal yang strategis. Setiap perusahaan perlu melakukan pemetaan sosial untuk mengetahui dinamika sosial, aktor-aktor sosial utama, sejarah konflik sosial, dan modal sosial yang ada di lokasi operasi perusahaan. Saat ini telah menjadi kesadaran umum bahwa isu sosial merupakan isu penting yang menentukan keberlanjutan dan keamanan operasi perusahaan.
Bisnis yang inklusif (inclusive business) merupakan aturan main baru. Perusahaan perlu mengembangkan model bisnis yang membuka ruang partisipasi bagi aktor-aktor lokal. Partisipasi aktor lokal merupakan keniscayaan dalam bisnis modern dan perlu dikelola sehingga berkontribusi pada efisiensi dan efektivitas bisnis.
Partisipasi yang strategis dalam pembangunan lokal yang berkelanjutan. Perusahaan tidak akan dapat beroperasi dengan aman dan berkelanjutan bila masyarakat diwilayah operasi masih mengalami kemiskinan dan kesenjangan yang luas. Pada sisi lain juga perlu disadari bahwa perusahaan tidak dapat dan tidak mampu mengambil peran pemerintah maupun organisasi penyedia layanan sosial. Untuk itu partisipasi yang strategis menjadi keharusan. Dalam partisipasi tersebut kapasitas teknis dan manajerial, penguasaan teknologi, serta jaringan pasokan dan pasar menjadi batu penjuru partisipasi yang strategis.