B. Arab

Pertanyaan

rute masuknya islam ke nusantara

1 Jawaban

  • 1.Jalur Perdagangan
    Salah satu jalur masuknya islam di nusantara atau indonesia adalah melalui kontak perdagangan. Para pedagang yang berasal dari arab dan wilayah lain yang telah lebih dahulu memeluk agama islam berhubungan dengan para pedagang nusantara. Hubungan dagang ini tidak jarang menjadi jalan untuk penyebaran agama islam di nusantara. Saat berinteraksi dagang, para pedagang muslim menyisipkan ajaran islam. Dengan cara ini tidak sedikit para pedagang nusantara atau indonesia yang selanjutnya beralih memeluk agama islam.


    Salah satu tempat yang menjadi pelabuhan utama bagi masuksnya islam adalah pelabuhan bandar khalifah yang terletak di pantai barus, islam adalah pelabuhan bandar khalifah yang terletak di pantai barus, sumatera barat. Oleh karena itu, wilayah sumatera barat dan aceh menjadi pintu masuknya islam ke Nusantara hingga dikenal sebagai serambi mekah. Di pelabuhan-pelabuhan seumatera para pedagang dari cina, arab maupun wilayah lain berdatangan membawa komoditas masing-masing. Tidak jarangmereka menetap dalam waktu yang relatif lama sambil menunggu perubahan angin yang membawa mereka pulang ke tempat asal. Selama menunggu itulah para pedagang berinteraksi dengan warga pribumi. Ajakan dakwah pun mengalir di selah-selah perbincangan bisnis.


    Ajakan dakwah islam pun diterima dengan baik oleh para pedagang nusantara atau indonesia. Para pedagang yang umunya adalah para bangsawan kerajaan yang relatif terpelajar mampu menyerap keindahan islam dan menerima islam sebagai jalan hidupnya. Meskipun demikian, ada pula pedagang yang menolak islam karena merasa tidak cocok dengan ajaran persamaan derajat di kalangan manusia yang ada dalam islam.

    2.Jalur Pendidikan
    Jalur lain yang sangat penting dalam sejarah masuknya islam di nusantara atau indonesia melalui jalur pendidikan. jalur ini terbentuk melalup para juru dakwah yang sengaja menyebar ke wilayah yang baru untuk menyebarkan islam. Para dai berkelana menuju wilayah yang sama sekali baru dengan dipandu oleh para pedagan yang mengembara mengikuti dagangan mereka.  Para dai tersebut bukanlah para pedagang, melainkan mereka yang memang mengkhususkan diri untuk berdakwah.


    Kedatangan para dai ini menyebabkan gerak dawak di nusantara semakin marak. Jika pada awalnya dakwah islam hanya terbatas di pantai-pantai barat sumatera, dengan adanya para dai ini gerak dakwah berkembang meluas hingga pulau-pulau di bagian timur indonesia. Pulau jawa yang dihuni oleh berbagai kerajaan menjadi ujung tombak penyebaran islam di wilayah indonesia lainnya. Tidak hanya itu, par pelaut bugis yang terkenal sebagai juru dakwah andal menyebarkan islam hingga kepulauan maluku dan papua bekerja sama dengan para penyebar islam dari gresik, jawa timur.


    Gerak dakwah para penyebari islam ini sangat bagus dengan munculnya para wali penyebar islam. Dimulai dengan kedatangan ulama hadramaut, maulana malik ibrahim, dan maulana magribi dari hadramaut ke tanah jawa. Dari sini penyebaran islam menyentuh seluruh kepulauan di nusantara atau indonesia.

    3.Jalur Sosial Budaya
    Jalur yang satu ini tidak kalah penting dalam upaya penyebaran islam di Nusantara. Proses interaksi sosial antara pemeluk agama Islam dan kaum nonmuslim menyebabkan mereka saling  mengamati dan menilai. Hal ini menyebabkan komunikasi yang terjadi pun semakin hangat dengan topik baru, yaitu seputar ajaran agama islam. Interaksi ini membuka wacana hubungan yang lebih dekat seperti hubungan persaudaraan dan pernikahan.


    Masuknya islam dengan jalan pernikahan memberi warna tersendiri dalam sejarah islam indonesia. Jadilah hubungan baik yang terjalin di antara para muslim pendatang dengan kaum pribumi diteruskan dengan perkawinan antara wanita pribumi dengan pedagang islam. Melalui perkawinan ini lahirlah generasi baru muslim. Dengan demikian, sedikit demi sedikit terbentuk komunitas muslim di kalangan warga pribumi. Beberapa di antara contoh pernikahan ulama islam dengan wanita pribumi adalah perkawinan raden rahmat atau sunan ampel dengan nyai ageng manila, perkawinan sunan gunung jati dengan putri kawunganten, serta perkawinan raja brawijaya yang beragama hindu dengan putri jeumpa yang beragama islam kemudia menurunkan raden patah yang kelak menjadi raja pertama kerajaan islam demak.


    Tidak kalah penting dalam penyebaran islam di nusantara atau indonesia adalah interaksi budaya yang terjadi antara budaya pribumi dengan islam. Budaya pribumi yang diwarnai oleh agama hindu dan buddha serta kepercayaan animisme dan dinamisme bersentuhan dengan budaya islam yang bercorak tauhid kepada Allah. Budaya islam yang sederhana menyebabkan rakyat yang masih sederhana dengan mudah mencerna dan menerima muatan isi yang disampaikan. Dengan begitu, penduduk pedalaman kepulauan nusantara atau indonesia dapat menerima islam sehingga islam menjadi agama mayoritas di kalangan penduduk nusantara atau indonesia.

Pertanyaan Lainnya