Analisis syair masa abbasiyah
B. Arab
tiyasramadhan
Pertanyaan
Analisis syair masa abbasiyah
1 Jawaban
-
1. Jawaban suraninur
Di masa ini, syi’ir mengalami perkembangan yang begitu pesat. Kondisi sosial politik di atas sangat mempengaruhi perkembangan syi’ir. Secara terperinci terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bangkit dan berkembangnya syi’ir di masa ini. Faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1) Terciptanya stabilitas politik, kemakmuran ekonomi dan adanya dukungan dari khalifah Abbasiyah, karena mempunyai kecenderungan kepada ilmu pengetahuan. Khalifah ini selalu berupaya mendukung kegiatan keilmuan, seperti memberi penghargan tinggi bagi sarjana-sarjana yang mempunyai reputasi yang tinggi dan bidangnya. Ia telah memberikan gaji yang cukup tinggi kepada para penerjamah yang ditugaskan di Bayt- al-Hikmah.
2) Adanya kebebasan keintektualan dan interaksi positif antara orang-orang Arab Muslim dan non Muslim, serta toleransi dan suasana penuh keterbukaan. 3) Adanya respon umat Islam terhadap usaha pengembangan Ilmu pengetahuan yang diikuti dengan adanya semangat keagamaan dan disertai pemikiran yang rasional.
4) Adanya pertentangan di kalangan kaum muslimin sendiri dan terpecahnya mereka menjadi golongan-golongan, dimana tiap-tiap golongan berusaha untuk mempertahankan wujud dirinya, dan memerlukan bahan-bahan perdebatan. Hal ini terjadi antara Mu’tazilah dan golongan Ahl al-Sunnah wal Jama’ah.
5) Situasi politik saat itu, dimana setiap tokoh yang berkuasa harus bisa mengambil hati rakyatnya agar tetap menaruh simpati pada pemimpinnya. Itulah para khalifah Abbasiyah telah mengalihkan perhatian rakyat pada pentingnya ilmu pengetahuan yang memang begitu diminati masyarakat Arab pada waktu itu.
6) Adanya kesepakatan antara Kaisar Romawi dan Kalifah al-Ma’mun yag isinya telah memperkenankan kepada khalifah Al-ma’mun untuk menjalin berbagai buku langka peninggalan Yunani kuno yang ada di wilayah imperium Romawi dan membawa buku-buku tersebut ke Bayt- al-Hikmah di Bagdad.
· Tujuan Syi’ir
Setiap syi’ir mempunyai tujuan masing-masing sesuai dengan masanya. Di masa Abbasiyyah ini pun, syi’ir memiliki beberapa tujuan layaknya syi’ir di masa yang jahili dan shodrul Islam. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a) Al Washfu
Penyairnya: Abu ‘Ubadah al- Walid yang masyhur dengan nama: Buhturi. Contoh: أتاك الربيع الطلق يختال ضاحكا من الحسن حتى كاد أن يتكلما
b) Al Madhu
Penyairnya: Abu Thoyyib Ahmad Ibn Husain, masyhur dengan nama Mutanabbi. Contoh: على قدر أهل العزم تأتي العزائم و تأتي على قدر الكرام المكارم
c) Al Ghozal
Penyairnya: Abbas Ibn Ahnaf. Contoh: أزين نساء العالمين أجيبي دعاء مشوق بالعراق غريب
d) Al Fakhr wal Hammasah
Penyairnya: habib ibn Aus ath- Thoi yang dikenal dengan nama abu tamam. Contoh:السيف أصدق أنباء من الكتب في حده الحد بين الجد و اللعب
e) Menceritakan Kezuhudan
Penyairnya: Isma’il Ibn al- Qasim, masyhur dengan Abu al- ‘Atahiyah.
Contoh: يا نفس قد أزف الرحيل وأظلك الخطب الجليل
f) Angan-angan tentang hidup dan mati
Penyairnya: Abu al-‘Ala Ahmad Ibn ‘Abdillah al- Ma’arriyy. Contoh:
غير مجد في ملتي واعتقادي نوح باك ولا ترنم شاد
وشبيه صوت النعي إذا قيس بصوت البشير في كل ناد
أبكت تلككم الحمامة أم غنت على فرع غصنها المياد
صاح، هذي قبورنا تملأ الرحب فأين القبور من عهد عاد؟
خفف الوطاء، ما أظن أديم ال أرض الإمن هذه الأجساد
سر إن اسطعت في الهواء رويدا لااختيالا على رفات العبادت
وقبيح بنا وإن قدم العهد هوان الاباء والأجداد
رب لحد قد صار لحدا مرارا ضاحك من تزاحم الأضداد