buatlah 10 pertanyaan essay tentang konflik beserta jawabannya
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban ImEdwin2
Berikut ini ialah 10 contoh soal esai tentang konflik beserta jawabannya.
- Jelaskan arti dari kata konflik secara etimologis!
- Uraikan 5 bentuk konflik menurut Soerjono Soekanto!
- Sebut dan jelaskan 4 penggolongan konflik menurut Ralf Dahrendorf!
- Tuliskan pengertian konflik menurut Coser!
- Sebut dan jelaskan bentuk konflik berdasarkan sifatnya!
- Sebut dan jelaskan bentuk konflik berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik!
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan kemajemukan horizontal dan vertikal!
- Sebut dan jelaskan faktor-faktor terjadinya konflik!
- Sebut dan jelaskan apa saja dampak positif adanya konflik!
- Sebut dan jelaskan apa saja dampak negatif adanya konflik!
[tex]\\[/tex]
PEMBAHASAN
(1) Secara etimologis, konflik berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu con yang berarti bersama dan fligerre yang berarti benturan/tabrakan.
(2) Menurut Soerjono Soekanto, konflik dapat terbagi menjadi 5, yaitu:
- Konflik pribadi, yaitu konflik yang terjadi antarindividu oleh karena adanya masalah pribadi.
- Konflik politik, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya kepentingan dan tujuan politis yang berbeda antara seorang/sekelompok orang dengan seorang/sekelompok orang yang lain.
- Konflik rasial, yaitu konflik yang berkaitan dengan ras. Konflik ini terjadi oleh karena adanya kepentingan rasial dan kebudayaan antarkelompok yang saling berbenturan.
- Konflik antarkelas sosial, yaitu konflik yang muncul oleh karena adanya kepentingan di antara kelas-kelas sosial dalam masyarakat yang berbeda-beda.
- Konflik internasional, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya kepentingan antarnegara yang berbeda-beda.
(3) Menurut Ralf Dahrendorf, konflik dapat digolongkan menjadi 4, yaitu:
- Konflik peran, yaitu konflik yang muncul akibat individu yang mengharapkan hal yang berlawanan dengan perannya di masyarakat.
- Konflik antarkelompok sosial, seperti pada konflik antarkelas sosial menurut Soerjono Soekanto.
- Konflik antarkelompok terorganisir/nonterorganisir, yaitu konflik yang muncul akibat adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.
- Konflik antara satuan internasional, misalnya konflik politik, konflik internasional, dsb.
(4) Menurut Coser, konflik ialah suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber-sumber pertentangan dinetralisir atau dilangsungkan atau dieliminir saingannya.
(5) Berdasarkan sifatnya, konflik memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.
- Konflik destruktif—destruktif dalam bahasa Inggris adalah destructive yang artinya bersifat merusak—memiliki makna yaitu konflik yang didasarkan oleh adanya kebencian, iri hati, rasa tidak senang, dan dendam dari seorang individu/kelompok terhadap individu/kelompok lain. Konflik ini memiliki tujuan-tujuan yang bersifat merusak atau menghancurkan pihak lawan.
- Konflik konstruktif—konstruktif dalam bahasa Inggris adalah constructive yang artinya bersifat membangun—memiliki makna yaitu konflik yang didasarkan oleh adanya perbedaan opini antara individu atau kelompok dalam menghadapi suatu masalah yang sama atau berkaitan. Konflik ini memiliki tujuan-tujuan yang bersifat memberi saran perbaikan terhadap pihak lawan.
(6) Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik, konflik memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut.
- Konflik vertikal, yaitu konflik yang muncul pada sistem hierarki dalam suatu kelompok masyarakat. Contohnya konflik antara guru dan siswa.
- Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjadi pada individu/kelompok dengan kedudukan yang relatif sama. Contohnya konflik antarsiswa dalam kelas.
(7) Kemajemukan horizontal maupun vertikal merupakan penyebab dari adanya konflik. Kemajukan horizontal sendiri ialah struktur masyarakat yang majemuk secara kultural atau sosial. Sementara itu, kemajemukan vertikal ialah struktur masyarakat yang terpolarisasi (memiliki bagian atas dan bawah).
(8) Faktor-faktor terjadinya konflik adalah sebagai berikut.
- Perbedaan pendirian/keyakinan.
- Perbedaan budaya.
- Perbedaan kepentingan.
(9) Dampak positif adanya konflik ialah:
- Bertumbuhnya solidaritas kelompok.
- Mengajak masyarakat aktif berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat.
- Dapat memberikan wawasan baru bagi individu/kelompok yang berkonflik terhadap suatu hal yang belum pernah dialami/dihadapi sebelumnya.
(10) Dampak negatif adanya konflik ialah:
- Runtuhnya kesatuan kelompok.
- Runtuhnya nilai-nilai dan norma-norma yang ada.
[tex]\\[/tex]
PELAJARI LEBIH LANJUT
Bagaimana konflik muncul dalam masyarakat:
- brainly.co.id/tugas/26895184
Konflik yang inheren:
- brainly.co.id/tugas/21121409
[tex]\\[/tex]
DETAIL JAWABAN
Mapel: Sosiologi
Kelas: 11
Materi: Konflik Sosial dan Masyarakat
Kode Kategorisasi: 11.20.2
#TingkatkanPrestasimu