contoh jurnal membaca tentang pelajaran
B. Indonesia
DinFa11
Pertanyaan
contoh jurnal membaca tentang pelajaran
1 Jawaban
-
1. Jawaban ilfacantik
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACADAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA KATA BERGAMBAR
RIZCA MAULIDYA NORISJurusan Pend. Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Negeri MedanEmail : rizcamaulidya@yahoo.com
AbstrakTujuan penelitian ini adalah mengembangkan media kata bergambar (MKB) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD. Adapun, tujuan khusus penelitian ini adalah menguji coba prototipe MKB, mengembangkan model MKB. Prosedur pengembangan MKB ini didasarkan pada langkah-langkah pengembangan Research and Development (R&D) Model. Data tersebut dapat diketahui dengan menggunakan dua jenis instrumen, yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini menghasilkan produk MKB yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang tampak dari (1) Wujud, (2) Ukuran, (3) Bentuk Tulisan, (4) Gambar, (5) Jenis kata yang dipakai, dan (6) Warna MKB.
Kata kunci: Pembelajaran, membaca dan menulis permulaan, media kata bergambar
1. PENDAHULUANMembaca dan menulis permulaan (selanjutnya disingkat MMP) merupakankemampuan awal yang harus dimiliki anak untuk dapat membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas. Untuk itu, kemampuan MMP harus dipupuk sejak dini. Jika membaca merupakan kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif, maka menulis merupakan kemampuan menghasilkan tulisan. (Zuchdi dan Budiasih, 1996:62). Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak (Spodek dan Saracho, 1994:4). Selanjutnya dikatakan bahwa ada dua cara yang ditempuh pembaca dalam memperoleh makna cetak, yaitu (1) langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya, dan (2) tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna. Cara pertama digunakan oleh pembaca lanjut dan cara kedua digunakan oleh pembaca permulaan. Membaca permulaan merupakan kemampuan membaca pada tahap keberwacanaan. Secara teknis, pada tahap keberwacanaan ini, anak-anak diharapkan dapat menemukan sendiri sistem kebahasaan bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat
BI) melalui proses pembelajaran bahasa yang dilakukan berdasarkan konteks. Tahap keberwacanaan ini merupakan tujuan pembelajaran di sekolah dasar (selanjutnya disingkat SD) kelas-kelas awal, yaitu kelas 1 dan 2. Combs (1996: 15) memilah kegiatan membaca permulaan menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap perkembangan, dan tahap transisi. Dalam tahap persiapan, anak mulai menyadari tentang fungsi barang cetak, konsep tentang cara kerja barang cetak, konsep tentang huruf, dan konsep tentang kata.Dalam tahap perkembangan, anak mulai memahami pola bahasa yang terdapat dalam barang cetak. Anak mulai belajar memasangkan satu kata dengan kata lain. Dalam tahap transisi, anak mulai mengubah kebiasaan membaca bersuara menjadi membaca dalam hati. Anak mulai dapat melakukan kegiatan membaca dengan santai.Namun, menurut Wrigth, dkk (1993:15), mengajar anak untuk dapat membaca dan menulis merupakan kegiatan yang sulit dilakukan. Apalagi untuk mengajar MMP pada anak-anak usia kelas awal yang masih berada dalam usia bermain dan belum memungkinkan untuk menghadapkan mereka pada situasi pembelajaran yang serius. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pembelajaran MMP, Nisrina (2000:165) telah membuktikan bahwa secara umum penguasaan membaca dan menulis permulaan siswa SD belum maksimal. Penelitian semacam juga dilakukan oleh Anwar (1997).Berdasarkan hasil penelitiannya, Anwar (1997: 157) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan bentuk latihan membaca permulaan karena disebabkan faktor guru, lingkungan sosial, latar belakang, serta sarana penunjang. Dalam hal ini, Silitonga, 1979; Burhan, 1993; Budiono, 1992 (dalam Mudiono, 2000:191) mengemukakan pendapatnya bahwa guru akan memiliki kompetensi mengajar jika paling tidak menguasai pemahaman dan penerapan secara taktik berbagai metode pembelajaran serta hubungannya dengan belajar, di samping kemampuankemampuan lain yang menunjang. Beberapa hasil penelitian menunjukkan rendahnya kemampuanbaca tulis siswa dan banyaknya keluhan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang diduga akibat kelemahan guru.Terkait dengan upaya perancangan media pembelajaran yang dibuat oleh guru, dalam hasil penelitiannya terhadap kemampuan guru dalam pembelajaran membaca